adalah salah satu penyakit
zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia) yang sangat berbahaya
dan hampir selalu berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Di Indonesia, rabies masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama di
daerah dengan populasi anjing liar yang tinggi dan akses layanan kesehatan
terbatas. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap rabies sangat penting
untuk mencegah penyebarannya.
Apa
Itu Rabies?
Rabies adalah penyakit infeksi akut
yang menyerang sistem saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dari genus Lyssavirus.
Virus ini umumnya ditularkan melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi,
terutama anjing, kucing, kelelawar, dan hewan liar lainnya. Setelah virus masuk
ke dalam tubuh, ia akan bergerak menuju otak, menyebabkan peradangan hebat dan,
pada akhirnya, kematian.
Cara
Penularan Rabies
Penularan rabies terjadi melalui:
- Gigitan hewan terinfeksi (anjing, kucing, kera,
kelelawar)
- Luka terbuka atau selaput lendir yang terkena air liur
hewan rabies
- Cakaran jika disertai air liur hewan rabies
Rabies tidak ditularkan melalui
kontak biasa seperti menyentuh atau memegang hewan, asalkan tidak ada luka
terbuka.
Gejala
Rabies pada Manusia
Gejala rabies umumnya muncul dalam 1
hingga 3 bulan setelah gigitan, tetapi bisa juga lebih cepat atau lebih lambat.
Gejala awal menyerupai flu, kemudian berkembang menjadi gejala neurologis
berat:
Tahap
awal:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri atau rasa kesemutan di sekitar luka gigitan
Tahap
lanjut (neurotropik):
- Kegelisahan dan kebingungan
- Kejang otot dan kelumpuhan
- Takut air (hidrofobia)
- Produksi air liur berlebihan
- Halusinasi dan perilaku agresif
- Kesulitan bernapas
- Koma dan akhirnya kematian
Catatan: Setelah gejala muncul,
rabies hampir selalu berakibat fatal. Oleh karena itu, pencegahan lebih penting
daripada pengobatan.
Gejala
Rabies pada Hewan
Hewan yang terinfeksi rabies
menunjukkan perubahan perilaku, antara lain:
- Menjadi agresif atau sangat jinak secara tidak biasa
- Gelisah dan menggigit tanpa sebab
- Hipersensitif terhadap suara dan cahaya
- Kelumpuhan otot rahang (anjing tampak berbusa di mulut)
- Tidak mau makan atau minum
Pencegahan
Rabies
1.
Vaksinasi Hewan Peliharaan
- Vaksin rabies wajib untuk anjing, kucing, dan kera.
- Vaksin ulang dilakukan setiap 1–3 tahun tergantung
jenis vaksin.
2.
Hindari Kontak dengan Hewan Liar
- Jangan menyentuh atau memberi makan hewan liar atau
hewan yang menunjukkan gejala rabies.
3.
Pencegahan Setelah Gigitan (Post Exposure Prophylaxis/PEP)
Jika digigit hewan, segera lakukan:
- Cuci luka dengan sabun dan air mengalir minimal 15
menit
- Bilas dengan antiseptik seperti alkohol 70% atau
povidone iodine
- Segera ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin
anti rabies dan imunoglobulin jika diperlukan
4.
Vaksinasi Prakejadian (Pre Exposure Prophylaxis)
Direkomendasikan bagi:
- Petugas medis hewan
- Pekerja di area endemis rabies
- Pendaki atau petualang di daerah hutan atau gua
Upaya
Pemerintah dalam Pengendalian Rabies
Pemerintah Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertanian memiliki berbagai program untuk
memberantas rabies, di antaranya:
- Gerakan eliminasi rabies di wilayah endemis
- Program vaksinasi massal anjing
- Pelatihan petugas dan edukasi masyarakat
- Peningkatan ketersediaan vaksin dan imunoglobulin
rabies di fasilitas kesehatan
Target Indonesia adalah menjadi
negara bebas rabies tahun 2030, sejalan dengan target global WHO.
Daerah
Endemis Rabies di Indonesia
Meskipun beberapa wilayah seperti
DKI Jakarta dan Jawa Tengah dinyatakan bebas rabies, masih ada provinsi
endemis, seperti:
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sulawesi Tengah
- Kalimantan Barat
- Bali
- Maluku
Kesimpulan
Rabies adalah penyakit yang sangat
mematikan namun sepenuhnya bisa dicegah. Kunci utama pencegahan adalah edukasi,
vaksinasi, dan penanganan cepat setelah terjadi gigitan. Masyarakat harus
meningkatkan kewaspadaan terhadap hewan peliharaan maupun hewan liar. Dengan
kerja sama antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, Indonesia bisa
mengurangi angka rabies dan mencapai target bebas rabies di tahun-tahun
mendatang.
Komentar
Posting Komentar