Penting Ibu Wajib Tahu: Hindari Lakukan Ini Pada Anak

                Balita (anak usia bawah lima tahun) adalah kelompok usia yang sangat penting dalam fase per tumbuhan dan perkembangan manusia. Pada masa ini, balita sangat rentan terhadap gangguan Kesehata n akibat sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna serta kondisi tubuh yang masih berkembang. Ole h karena itu, ibu sebagai pengasuh utama memiliki peran penting dalam membentuk pola hidup sehat da n menjaga keseimbangan gizi anak. Namun, tidak jarang terdapat kekeliruan dalam pola asuh yang Justr u berdampak negatif terhadap kesehatan balita. Artikel ini membahas secara sistematis beberapa hal yan g wajib dihindari ibu demi menunjang tumbuh kembang optimal bagi si kecil.

1. Mengabaikan Pola Makan Sehat

❌ Hindari:

a. Memberikan makanan tinggi gula dan garam berlebihan

b. Menyajikan makanan instan dan junk food secara rutin

c. Mengabaikan kebutuhan gizi seimbang (karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral)

    Gizi seimbang penting untuk pertumbuhan otak, tulang, dan sistem imun balita. WHO menyarankan anak-anak tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram garam dan 25 gram gula per hari. Memberikan makan an tinggi zat aditif atau rendah nutrisi dapat menyebabkan gangguan pencernaan, obesitas dini, dan risi ko diabetes tipe 2.

2. Menggunakan Gawai (Gadget) Berlebihan

❌ Hindari:

a. Membiarkan balita menonton TV atau bermain gadget lebih dari 1 jam per hari

b. Menggunakan gadget sebagai alat penenang atau pengalih perhatian

    American Academy of Pediatrics menyarankan anak usia 2-5 tahun tidak menggunakan layar lebih dari 1 jam per hari. Paparan layar yang berlebihan dapat mengganggu perkembangan bicara, tidur, int eraksi sosial, dan menurunkan aktivitas fisik.

3. Mengabaikan Waktu Tidur yang Cukup

❌ Hindari:

a. Membiarkan anak tidur larut malam

b. Pola tidur yang tidak konsisten setiap hari

    Balita memerlukan 11–14 jam tidur per hari (termasuk tidur siang). Tidur berperan penting dalam pe rtumbuhan hormon, pemulihan tubuh, dan perkembangan kognitif. Kurang tidur dapat menyebabkan an ak mudah rewel, lelah, hingga mempengaruhi fungsi otak.

4. Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7493487948930189"

     crossorigin="anonymous"></script>

❌ Hindari:

a. Membiarkan lingkungan rumah kotor dan penuh debu

b. Mengabaikan kebersihan tangan sebelum makan atau setelah buang air

    Kebersihan lingkungan berkaitan erat dengan kesehatan balita. Infeksi saluran pernapasan dan diare merupakan dua penyebab utama kematian balita di Indonesia, yang sebagian besar bisa dicegah melalui kebersihan pribadi dan lingkungan.

5. Mengabaikan Imunisasi dan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7493487948930189"

     crossorigin="anonymous"></script>

❌ Hindari:

a. Tidak melengkapi jadwal imunisasi wajib balita

b. Tidak membawa anak ke posyandu atau puskesmas secara berkala

    Imunisasi melindungi balita dari penyakit serius seperti polio, campak, dan difteri. Pemeriksaan rutin juga penting untuk memantau pertumbuhan (berat dan tinggi badan), perkembangan motorik, dan dini g angguan kesehatan.

6. Mengasuh Anak dengan Emosi Negatif

<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7493487948930189"

     crossorigin="anonymous"></script>

❌ Hindari:

a. Berteriak, memarahi, atau menghukum secara fisik

b. Tidak memberikan perhatian emosional dan kasih sayang

    Psikolog anak menegaskan bahwa tumbuh kembang balita tidak hanya fisik tetapi juga emosional. Pengasuhan yang keras dapat berdampak pada rasa percaya diri anak, kemampuan bersosialisasi, dan kesehatan mental jangka panjang.

7. Tidak Memberikan Contoh Pola Hidup Sehat

❌ Hindari:

a. Orang tua yang sendiri tidak menjaga pola makan, tidur, dan aktivitas fisik

b. Tidak menjadi role model dalam menerapkan kebiasaan baik seperti cuci tangan, olahraga, atau             makan sayur

    Anak usia dini belajar dari meniru. Ibu yang menjalankan pola hidup sehat secara konsisten menjadi panutan terbaik bagi anak. Dengan memberi contoh, balita akan terbiasa menjalani gaya hidup sehat ta npa merasa dipaksa.

    Menjaga kesehatan dan pola hidup balita tidak hanya tentang apa yang harus dilakukan, tetapi juga apa yang harus dihindari. Ibu memegang peranan sentral dalam memastikan anak tumbuh dengan gizi yang cukup, kebiasaan yang sehat, serta lingkungan yang aman dan mendukung. Hindari kebiasaan ya ng berpotensi merugikan perkembangan fisik dan mental balita,

Komentar